DARI LAPANGAN

Posted by Unknown 0 komentar
PULAU VENU
Sepenggal Surga Di Laut Aru
Oleh : Cone Raweyai*
Pulau Venu terletak di ujung Barat kabupaten Kaimana dan merupakan pulau terluar di Kaimana. Perjalan ke Pulau Venu ditempuh dalam waktu 3 jam dengan mengunakan speed boat mesin ganda 40 HP, sudah pasti perjalanan akan menantang gelombang yang cukup besar karena pulau ini berhadapan langsung dengan laut Aru. Sebuah tantangan bagi adventure. Dari kejahuan akan nampak pohon Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) yang mnerupakan vegetasi dengan strata tajuk tertinggi di Pulau Venu. Begitu speed boat merapat di pantai, mata anda akan silau oleh pasir pantai yang mengkilap disekililing Pulau Venu. Dipulau ini juga telah dibangun Pos Pengawasan oleh BBKSDA Papua Barat, CI dan DKP Kabupaten Kaimana.
Pulau Venu dikenal oleh masyarakat sebagai Pulau "Tumbutumbu". ini dikarenakan pasir yang ada pada kedua ujung pulau bagian Utara Timur Laut dan Selatan pulau Venu berpindah akibat diterpa angin Timur dan Barat.
Pulau Venu merupakan habitat peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu Hijau (Chelonian mudes).
Setalah kami tibah, nampak banyak tenda-tenda kecil di sepanjang pantai. Terlintas dibenakku... mungkin ini saatnya musim penyu bertelur ?
Setelah berkenalan dengan staf CI dan beberapa masayarakat lokal.. Saya bertanya tentang tenda-tenda tersebut. Dijelaskan oleh staf CI bahwa tenda-tenda tersebut milik masyarat dari kampung Adi Jaya. Subuah kampung di pulau Adi. Katanya : "Hak petuanan (Sasi) atas laut di sekitar pulau Venu baru dibuka, jadi sudah seminggu mereka tidur disini untuk mencari hasil laut berupa,ikan, bia Lola dan Teripang".
Pada malam hari setelah berdiskusi tentang potensi SM Pulau Venu, tibah-tibah seorang masyarakat berteriak memangil kami. "Ada penyu naik". Katanya. Serentak kami berdiri dan menangambil senter, kamera dan bergegas mengikutinya. Sebuah pemandang yang jarang dilihat. Seekor penyu Hijau telah mengali lubang untuk bertelur. Kami menunggu beberapa saat sampai sampai lubang telurnya telah siap dan penyu siap untuk melepaskan telurnya. Kami menghitung jumlah telur yang dilepaskan pada malam itu berjumlah 175 butir. Telur-telur tersebut dikumpulkan pada wadah untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dari predator dan pasang air laut. Setelah selesai melepaskan telurnya, penyu ini menutup lubang telur dengan mengunakan kedua flipper belakang dan membuat sarang bayangan. Cek..cek...ternyata berakal juga.. Maksud dibuat sarang bayangan adalah untuk mengelabui predator. Keesokan paginya, sarang nomor 1.782 dan 1.786 telah menetas. Jumlah tukik masing sebanyak 137 dan 130 ekor. Tukik-tukik tersebut kemudian dikumpulkan dalam wadah lalu di simpan. Pada waktu malam nanti akan dilepas ke laut. Maksud dilepas pada waktu malam ini agar terhindar dari predator burung elang yang memang pada saat siang dengan sigap selalu mengawasi pantai pulau Venu.
Melepaskan anakan penyu pada waktu malam merupkan sebuah pemandangan yang lasim dilihat. Tukik-tukik tersebut ketika berada di atas pasir, nampak mereka mengidentifikasi arah laut dan darat berdasarkan cahaya.. perlahan-lahan anakan tukik tersebut beranjak menujuh laut, melepaskan diri diterpah ombak dan berenang mencapai dasar samuderah.
S'lamat jalan duta samudara...
S'lamat menatang bahaya..
smoga s'lamat sampai dewasa...
Pantai pulau Venui menanti..dikala mentari terbenam di ufuk Timur.
* Staf BBKSDA Papua Barat

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial SEO Ricky support evafashionstore - Original design by Bamz | Copyright of Warung Pinang.