Potensi Wisata Kabupaten Tambrauw

Posted by Unknown Rabu, 16 Maret 2011 5 komentar

Kabupaten Tambrauw merupakan kabupaten baru yang dimekarkan dari kabupaten Sorong dan kabupaten Manokwari pada tahun 2009 berdasarkan keputusan MK RI Nomor 127/PUU-VII/2009, tanggal 25 Januari 2009. Kabupaten Tambrauw terdiri dari 11 distrik yaitu Abun, Amberbaken, Fef, Kebar, Kwoor, Miyah, Moraid, Mubrani, Sausapor, Snopi, dan Yebun. Dengan ibu kota pemerintahan di Fef. 
Batas wilayah Kabupaten Tambrauw yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Sorong Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Sorong Selatan dan sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Sidey Kabupaten Manokwari.

Sebagai kabupaten baru, Tambrauw berusaha mengekplorasi berbagai sumber daya alam yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.  Salah satu potensi daerah yang bisah dikembangkan adalah potensi pariwisata berbasis alam atau sering di sebut Ekoturisem.
Kabupaten Tambrauw memiliki kawasan konservasi yang dapat dikatakan masih asli yaitu CA. Pengunungan Tambrauw, TWA (Taman Wisata Alam) Pulau Dua dan juga SM. (Suaka Margasatwa) Jamursba Medi.
SM Jamursba Medi dan TWA Pulau Dua merupakan kawasan konservasi yang sangat mudah dikunjungi karena berada di samuderah pasifik.  Untuk sampai di kawasan ini hanya dengan mengunakan long boat atau speedboath dengan lama perjalanan kurang lebih 2-3 jam dari Sausapor.  jika perjalan dilakukan dari Sorong dengan mengunakan speed boat dapat mencapai 4-5 Jam.

SM. Jamursba Medi; merupakan pantai peneluran penyu Belimbing (Dermochelis coriacea), dan juga beberapa jenis penyu lainnya seperti penyu Sisik, penyu Hijau dan penyu Tempayang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BBKSDA Papua Barat, WWF dan NOOA, diketahui bahwa penyu Belimbing yang setiap tahun naik dan bertelur di pantai Jammursba Medi mencari makan sampai ke pantai Florida Amerika Serikat dan setelah itu ia akan kembali lagi ke pantai Ja,mursba Medi untuk bertelur.  Penyu Belimbing ini merupakan maskot pemerintah kabupaten Tambrauw sehingga  dipakai sebagi logo kabupaten.  Menyaksikan aktivitas "Dinosaurus" ini di  pantai Jamursba Medi merupakan pemandangan yang langka dan unik. Anda dapat mengabadikan semuanya dengan camera atau handycam.


TWA. Pulau Dua.
Pulau Dua merupakan daerah singgah penyu Belimbing, penyu Sisik, penyu Hijau dan penyu Tempayang sebelum mendarat di pantai Jamursba Medi untuk bertelur.  Di pulau ini terdapat berbagai jenis karang, ikan, penyu, dan biota laut lainnya yang masih asli.  Pulau Dua memiliki tutupan karang sekitar 70% yang sehat.  Sekitar pulau ini anda dapat menyelam pada kapal karam Ex-Perang Dunia II yang tengelam dan juga pesawat tempur.  Kapal-kapal ini bagai rumah ikan yang dibentuk sebagai sebuah taman bawah air.  sekitar Pulau Dua dikelingi pasir putih lembut, yang  dapat memanjahkan anda berjemur diterpa sinar matahari,

Baca Selengkapnya ....

Mengenal Jenis Tumbuhan Paku-pakuan Yang di Manfaatkan oleh Masyarakat Suku Hatam di Dataran Prafi Distrik Warmare

Posted by Unknown Senin, 10 Januari 2011 0 komentar
(Know Ferns of Plants Used by the Hatam Tribe in the Plateau Prafi District Warmare)

Pteridophyta (Tumbuhan paku-pakuan) merupakan tumbuhan dengan "kormus" yang telah jelas.  artinya bahwa bagian tubuh tumbuhan ini telah dapat dibedahkan menjadi 3 bagian pokok yang telah jelas yaitu akar, batang dan daun.  Bagian  tumbuhan paku-pakuan yang muda dikenal dan sebagai salah satu ciri-ciri yang membedahkannya dengan tumbuhan jenis lain adalah daun muda yang mengulung atau disebut Vermasi.  Daun muda ini akan membuka setalah dewasa.   Berdasarkan habitat (tempat hidup), tumbuhan paku-pakuan dapat dibedakan menjadi Jenis tumbuhan paku-pakuan Terestrial, yaitu jenis tumbuhan paku-pakuan yang hidup di tanah.  jenis tumbuhan paku-pakuan Efipit, yaitu jenis tumbuhan paku-pakuan yang hidup menumpang pada tumbuhan lain.  jenis tumbuhan Aquatik, yaitu jenis tumbuhan paku-pakuan yang hidupnya di dalam air.
Tumbuhan Paku-pakuan telah lama dikenal yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Oleh Masyarakat adat disekitar pengunungan Arfak juga telah memanfaatkan tumbuhan paku-pakuan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.   Ada yang dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi, tanaman hias, obat-obatan, makanan, busana dan mejig.                      Beberapa jenis tumbuhan paku-pakuan yang terdapat pada lahan perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Distrik Warmare yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Hatam adalah Agiopteris avecta (Nunggu nowa/bahasa Hatam) dimanfaatkan sebagai dimanfaatkan untuk mengobati bisul atau penyakit kulit lainnya; Cyclosorus sp (Avuat-bahasa Hatam) dimanfaatkan sebagai obat sukit gigi. Lycopodium spp (Safu-bahasa Hatam) dimanfaatkan sebagai tanaman hias, Lycopodium deuterudensum (Soya-bahasa Hatam) dipercaya dapat mengusir jin atau hantu dari rumah, Ophioglossum sp (Mbrus-Bahasa Hatam) dimanfaatkan sebagai obat penyubur rambut.

Baca Selengkapnya ....

Hutan Indonesia Kini - Greenpeace Indonesia

Posted by Unknown Senin, 03 Januari 2011 0 komentar

Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO Ricky support evafashionstore - Original design by Bamz | Copyright of Warung Pinang.