Populasi Jenis Paku-Pakuan (Pteridophyta) Di Hutan Sekitar Kampung Yomber Pulau Mios Waar Teluk Wondama

Posted by Unknown Senin, 22 November 2010 2 komentar

(Population Type Ferns  In The Forest Around The Village Of Island Yomber Mios Waar Wondama Bay)
(Oleh : C. Raweyai)


Papua pulau dengan perpaduan Bioregion Australia dan Asia Tenggara menjadikan Papua memilki keragaman hayati yang tinggi. Diperkirakan 60 – 90 % tumbuhan di Pulau Papua merupakan spesies endemik, sehingga dapat dipastikan Papua memiliki setengah dari keanekaragaman hayati Indonesia. Keragaman flora dan fauna meliputi 164 spesies mamalia, 329 spesies reptil dan ampibi, 650 jenis burung, 250 jenis ikan air tawar dan 120 jenis ikan air laut, 150.000 spesies serangga, serta beratus-ratus spesies avertebrata air tawar dan laut, Juga 20 000 - 25 000 spesies tumbuhan pembuluh. (Anonimous, 1999).
Menurut Croft, Keragaman tumbuhan paku di Papuasia terdiri dari 187 genus dengan 1700 - 1800 spesies. Keragaman jenis tumbuhan paku-pakuan di hutan dataran tinggi lebih tinggi, bila dibandingan dengan hutan dataran rendah, (Ferial, dkk. 1999).
Paku-pakuan (Pteridophyta) memiliki nilai ekologis dan nilai ekonomi di alam ini. Nilai ekologis yang dimiliki tumbuhan paku-pakuan adalah sebagai penutup tanah sehingga berfungsi mengatur tata air dan mencega terjadinya erosi serta menjaga ekosistem hutan. Jenis tumbuhan paku-pakuan tertentu juga di manfaatkan sebagai sayur-sayuran, obat-obat, bahan kosmetik dan beberapa jenis yang memiliki perawakan dan daun yang unik dimanfatkan sebagai tanaman hias.
Pulau Mios Waar terletak di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih kabupaten Teluk Wondama. Memiliki keragaman jenis paku-pakuan yang perlu di kaji untuk mendapatkan informasi biologis bagi pemanfaatan potensi keragaman hayati dan pengelolaan kawasan.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jumlah jenis tumbuhan paku berdasarkan habitat yang meliputi paku terestrial, paku epifit dan paku pemanjat dan kelimpahan jenis tumbuhan paku berdasarkan habitat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi Informasi dasar bagi keanekaragaman hayati di Papua serta pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu taksonomi tumbuhan dan Botani hutan.



Hasil identifikasi sampel herbarium jenis paku-pakuan (Pteridophyta) asal kampung Yomber pulau Mios Waar yang dilakukan di Herbarium Manokwariense ditemukan 17 famili tumbuhan paku yang terbagi dalam 29 genus dengan 34 jenis. Dari 34 jenis tersebut, 20 jenis merupakan paku terestrial (terestrial fern), 8 jenis merupakan paku epifit (epifit fern) dan 6 jenis yang merupakan paku pemanjat (climbing fern).

A. Struktur Populasi Paku Terestrial
Jenis tumbuhan paku-pakuan terestrial (terestrial fern) yaitu Acrostichum aureum L., Acrostichum sp., Adiantum caudatum L., Anthrophyum reticulatum (Fors.) Kaulf., Cyclosorus sp., Dipteris conjugata Roinw., Helminthostachis zeilanica (L.) Hook., Heterogonium sp., Lygodium sp., Lindsaya scanden Hool var. terrestris Holtt., Nephrolepis sp., Oleandra sp., Phymatodes sp., Pteris sp., Schizaea dichotoma (L.) Sm., Selaginella plana Hieron., Selaginella sp., Selaginella sp2., Taenitis blechnoides dan Triconomantes sp;

B. Struktur Populasi Paku Epifit
Jenis tumbuhan paku-pakuan epifit (epifit fern) adalah Asplenium sp., Drynaria sp., Licopodium sp2., Lycopodium sp., Microsorium sp., Pyrrosia sp., Asplenium nidus L. dan Platycerium sp.;

C. Struktur Populasi Paku Pemanjat
Indentifikasi sampel herbarium diketahui bahwa ada 6 (enam) jenis yang merupakan paku pemanjat (climbing fern) yang terdapat di sekitar kampong Yomber, yaitu Davallia sp., Bolbitis sp., Lomagrama sp., Polypodium sp., Stenochlaena palustris (Burm. f) Bedd. dan Vittaria sp.

Baca Selengkapnya ....

Demo Damai Di Sorong-Papua Barat ( 09 Nov 2010) Dalam Rangka Menyambut Kedatangan Pesiden AS Bara Obama di Indonesia

Posted by Unknown Selasa, 09 November 2010 0 komentar

Baca Selengkapnya ....

Raja Ampat_Reef Monitoring Training

Posted by Unknown Rabu, 03 November 2010 0 komentar

TREINING MONITORING KESEHATAN KARANG-WAIWO RAJA AMPAT.
Raja Ampat.  Pelatihan monitoring kesehatan karang yang dimotori TNC Raja Ampat dan difasilitasi CI Raja Ampat.  Pelatihan ini berasal dari berbagai NGO dan staf pemerintah.  dari Taman Nasional Teluk Cederawasih; Bu Astrid, Titus dan Mulyadi;  dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat; Cone Raweyai, dari CI Raja Ampat ; Rudy Dimara, Ronald, dkk.  dari TNC; Ari, Zakir, Ondo, dkk.  WWF Teluk Cenderawasih adalah Mba Tika.
Pengajar adalah pa Yan Manuputty dari WWF, Erdi dan Christin dari CI dan pa Gede TNC Bali.
Pelatihan ini berlangsung kurang lebih 1 minggu di Stasiun Penelitihan CI - Waiwo Raja Ampat.
"untuk pribadiku...mengenal karang adalah hal baru untukku.  latar belakang disiplin ilmuku adalah Kehutanan... tapi tuntatan pekerjaan membuatku hari belajar menyelam dan mengenal karang dan ikan karang.  sungguh sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan akan saya pelajari.." demikian kataku kepada teman-teman pelatihan.
 OK the..kita tunggu tantangan selanjutnya.

Tabea....
Amaray.com

Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO Ricky support evafashionstore - Original design by Bamz | Copyright of Warung Pinang.